DUKUNG SWASEMBADA PANGAN TNI BERLATIH KADER PERTANIAN UPSUS
Swasembada
pangan (padi, jagung, kedelai) ditargetkan oleh pemerintah hingga
tiga tahun ke depan. Mengingat urusan pangan bukan hanya urusan
Kementerian Pertanian, tetapi seluruh komponen bangsa, TNI juga mendapat tugas
mensukseskan program tersebut.
Panglima
Kodam III/Siliwangi Jawa Barat dan Banten bekerjasama dengan Balai Besar
Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) mengadakan Pelatihan terhadap 397 prajurit
jajaran Danrem, Dandim, Danramil, dan Babinsa untuk dilatih menjadi Kader
Pertanian.
Panglima
Kodam III/Siliwangi Mayjen. TNI Dedi Kusnedi Thamim menjelaskan bahwa upaya ini
perlu dilakukan mengingat besarnya tantangan yang harus dihadapi ke depan
antara lain penduduk yang terus bertambah, alih fungsi lahan, perubahan iklim,
dan lain-lain. “Pelatihan ini sebagai wujud untuk mensukseskan program
pemerintah dalam rangka mencapai swasembada pangan dalam kurun waktu
kurang dari tiga tahun,” tegasnya pada kegiatan pelatihan Rabu
(14/1/2015) lalu di Subang, Jawa Barat.
Kegiatan
ini memiliki arti penting untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi
para Danramil maupun Babinsa dalam menjalankan tugas untuk membantu memberikan
penyuluhan kepada petani. Disamping itu sebagai tambahan
keterampilan sebagai bekal untuk bersosialisasi di masyarakat. Lebih penting
lagi TNI ikut berkontribusi dalam mendukung program ketahanan pangan.
Panglima
berharap, TNI bisa menjadi pendamping para pertani sesuai dengan wilayah tugas
masing-masing sekaligus menjadi penyuluh pertanian untuk
komoditas tanaman pangan seperti padi, jagung dan kedelai. Melalui peran serta
TNI dalam program ini diharapkan pula dapat memberikan kontribusi
nyata terhadap pencapaian ketahanan pangan nasional, dan secara khusus
meningkatkan produksi dan surplus dua juta ton untuk Jawa Barat.
Kepala
BB Padi Dr. Ali Jamil menjelaskan bahwa pelatihan pertanian bagi TNI
sangat penting sebagai bekal pendampingan/penyuluhan kepada petani
dalam percepatan pencapaian swasembada pangan.
Lebih
lanjut dijelaskan bahwa ada empat faktor pengungkit peningktan produksi, yaitu
pupuk, irigasi, benih dan alsintan. Diharapkan, kesenjangan hasil di tingkat
penelitian/pengkajian dengan di tingkat petani bisa diperkecil dan produksi
nasional bisa meningkat.
Pelatihan
ini juga merupakan salah satu realisasi dari arahan Presiden RI saat
kunjungan kerjanya ke BB Padi beberapa waktu yang lalu, dimana diharapkan agar
hasil di petani harus tidak jauh beda dengan yang di Balai Penelitian ini.
Sumber : Balai Besar Penelitian Tanaman Padi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar