Jumat, 04 September 2015

TNI DUKUNG SWASEMBADA PANGAN (PAJALE)

DUKUNG SWASEMBADA PANGAN TNI BERLATIH KADER PERTANIAN UPSUS

Swasembada pangan (padi, jagung, kedelai) ditargetkan oleh pemerintah hingga tiga tahun ke depan. Mengingat urusan pangan bukan hanya urusan Kementerian Pertanian, tetapi seluruh komponen bangsa, TNI juga mendapat tugas mensukseskan program tersebut.
Panglima Kodam III/Siliwangi Jawa Barat dan Banten bekerjasama dengan Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) mengadakan Pelatihan terhadap 397 prajurit jajaran Danrem, Dandim, Danramil, dan Babinsa untuk dilatih menjadi Kader Pertanian.
Panglima Kodam III/Siliwangi Mayjen. TNI Dedi Kusnedi Thamim menjelaskan bahwa upaya ini perlu dilakukan mengingat besarnya tantangan yang harus dihadapi ke depan antara lain penduduk yang terus bertambah, alih fungsi lahan, perubahan iklim, dan lain-lain. “Pelatihan ini sebagai wujud untuk mensukseskan program pemerintah dalam rangka mencapai swasembada pangan dalam kurun waktu  kurang  dari  tiga tahun,” tegasnya pada kegiatan pelatihan Rabu (14/1/2015) lalu di Subang, Jawa Barat.
Kegiatan ini memiliki arti penting untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi para Danramil maupun Babinsa dalam menjalankan tugas untuk membantu memberikan penyuluhan kepada petani. Disamping itu sebagai tambahan  keterampilan  sebagai bekal untuk bersosialisasi di masyarakat. Lebih penting lagi TNI ikut berkontribusi dalam mendukung program ketahanan pangan.
Panglima berharap, TNI bisa menjadi pendamping para pertani sesuai dengan wilayah tugas masing-masing  sekaligus  menjadi penyuluh  pertanian untuk komoditas tanaman pangan seperti padi, jagung dan kedelai. Melalui peran serta TNI dalam program ini  diharapkan pula dapat  memberikan kontribusi nyata terhadap pencapaian ketahanan pangan nasional, dan secara khusus meningkatkan produksi dan surplus dua juta ton untuk Jawa Barat.
Kepala BB Padi Dr. Ali Jamil menjelaskan bahwa pelatihan pertanian bagi TNI sangat penting sebagai  bekal pendampingan/penyuluhan kepada petani dalam percepatan pencapaian swasembada pangan.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa ada empat faktor pengungkit peningktan produksi, yaitu pupuk, irigasi, benih dan alsintan. Diharapkan, kesenjangan hasil di tingkat penelitian/pengkajian dengan di tingkat petani bisa diperkecil dan produksi nasional bisa meningkat. 
Pelatihan ini juga merupakan salah satu  realisasi dari arahan Presiden RI saat kunjungan kerjanya ke BB Padi beberapa waktu yang lalu, dimana diharapkan agar hasil di petani harus tidak jauh beda dengan yang di Balai Penelitian ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar